Senin, 05 Agustus 2013

MELIBATKAN POTENSI GEOGRAFIS DAN HISTORIS PADA KURIKULUM PENDIDIKAN DI KEBUMEN




Akhir-akhir ini dunia pendidikan kembali disibukkan dengan kontroversi tentang Kurikulum 2013. Berbicara mengenai kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, maka selayaknya pelaksanaan kurikulum pendidikan tidak hanya mengacu pada pola kebijakan kurikulum pemerintah pusat melainkan harus melibatkan pada pengenalan wilayah di mana para siswa didik bersekolah. Pola tersebut dinamakan kurikulum muatan lokal (mulok). Gubernur Kalimantang Tengah, A. Teras Narang SH., dalam Seminar Pendidikan Transformatif: Menganggkat Nilai-nilai Kearifan Lokal Dalam Menyikapi Arus Globalisasi di Universitas Kristen Indonesia (UKI) bulan September 2012 lalu mengatakan bahwa kurikulum muatan lokal (mulok) adalah kurikulum pendidikan yang berbasiskan berbagai potensi daerah, ciri khas daerah dan keungulan daerah yang selanjutnya disebut kearifan lokal (local wisdom" (Kurikulum Mulok Dibutuhkan Masyarakat,shnews.co).

Kabupaten Kebumen memiliki  potensi geografis dan potensi historis yang dapat dijadikan sebagai bagian dari kurikulum pendidikan baik di tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengah Atas sebagai bagian dari kurikulum muatan lokal yang turut menyeimbangkan dengan kurikulum nasional. Kita akan mengkaji secara singkat potensi geografis dan potensi historis Kebumen.

MEMETAKAN DAN MEMBENAHI SEKTOR RAWAN DI KEBUMEN




Dalam artikel saya yang berjudul, "Melibatkan Potensi Geografis dan Historis Pada Kurikulum Pendidikan di Kebumen", telah diuraikan sejumlah potensi geografis dan historis yang dapat dijadikan landasan dan acuan dalam kurikulum muatan lokal bagi para peserta didik berikut tujuannya.

Dalam kajian kali ini saya ingin mendeskripsikan sejumlah potensi-potensi kerawanan di beberapa sektor yang masih terlihat signifikan di wilayah Kebumen. Kita perlu mengenali bukan hanya sekedar potensi geografis dan historis yang kita miliki untuk jadikan asset yang dapat dikembangkan menjadi sebuah kekuatan. Sebaliknya, kita pun harus menakar dan mengukur berbagai kelemahan yang masih terjadi untuk dibenahi baik oleh para penggerak perubahan yang peduli dengan berbagai perubahan ke arah yang lebih baik untk Kebumen maupun para pemangku kepentingan yang terkait khususnya para pendidik dan pemerintahan setempat.

Memetakan Potensi Kerawanan

Beberapa potensi kerawanan yang dapat saya petakan meliputi, kemiskinan, rawan bencana, kejiwaan, HIV, pendidikan, wilayah singgah teroris. Saya akan memetakan hal-hal tersebut berdasarkan hasil pemantauan pemberitaan dari koran lokal Kebumen Ekspres dan diperkuat beberapa koran lokal atau nasional lainnya sbb: