Selasa, 31 Januari 2017

ANAKRONISME DALAM KISAH BADRANALA


Beberapa waktu dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Sdr Arif Widodo dengan judul, Badranala Gunakan Bunker sebagai Pertahanan Pasukan  (Suara Merdeka, 16 Desember 2016) disebutkan bahwa saat pasukan Badranala menghadang pasukan VOC di pantai petanahan, dipergunakanlah sejumlah bunker sebagai benteng pertahanan sehingga dapat menghalau panser-panser VOC. Selengkapnya artikel tersebut menuliskan sbb: “Penguasa pertama di daerah ini, Badranala, menggunakan bunker sebagai pertahanan pasukan saat menghalau Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Pantai Petanahan, Kebumen pada 17 Mei 1643. Keberadaan bunker itu masih membekas dan diketahui oleh masyarakat setempat yang kini usianya sudah lebih dari 70 tahun”. Diakhir artikel, Sdr Arif Widodo mengatakan, “Adapun pasukan Belanda menggunakan kapal besar dengan mendaratkan puluhan panser. Namun panser baja itu tak mampu menembus pertahanan pasukan Badranala”.

Pernyataan di atas menyisakan pertanyaan serius, “Benarkah di era VOC sudah ada tempat perlindungan bernama bunker?” dan “Benarkah di era VOC sudah ada mesin perang bernama Panser?” Nampaknya Sdr. Arif Widodo melakukan kesalahan serius yang disebut dengan Anakronisme yang didefinisikan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia sbb, “hal ketidakcocokan dengan zaman tertentu; penempatan tokoh, peristiwa percakapan, dan unsur latar yang tidak sesuai menurut waktu di dalam karya sastra (http://kbbi.web.id/anakronisme).
 
Perihal Panser
Mesin perang Panser merupakan teknologi perang dan mesin tempur pemusnah yang muncul pada tahun 1915, sementara Badranala adalah sebuah kisah yang berkisar di sekitar tahun 1643 di wilayah Panjer atau nama sebuah kadipaten sebelum diubah namanya menjadi Kebumen dengan Surat Keputusan Jenderal Pemerintahan Belanda Nomor 629/1935 tertanggal 31 Desember 1935.

Prototipe tank atau panser untuk pertama kali diuji oleh militer Inggris pada tanggal 6 September 1915 dengan nama Little Wilie dengan berat 14 ton namun bermasalah di medan tempur karena kecepatannya yang hanya 2 mil perjam dan pernah terjebak di parit tidak berdaya. Di tahun berikutnya 1916 dibuat kembali tank dengan nama Big Wilie dan memulai debut pertama pertempurannya di Somme dekat Courcelette, Prancis (First Tank Produced - http://www.history.com/this-day-in-history/first-tank-produced)


http://ww1blog.osborneink.com/wp-content/uploads/2015/02/Little_Willie1915.jpg


Perihal Bunker
Sebagaimana kemunculan tank/panser yang baru diciptakan di Abad 20, demikian pula keberadaan tempat perlindungan bernama bunker. Istilah bunker merujuk pada tempat perlindungan yang aman dari ancaman bom dan nuklir yang dilepaskan dari udara dengan menggunakan pesawat terbang sekaligus ruang kendali militer di saat kondisi pemerintahan dalam bahaya. Jika bunker mensyaratkan adanya serangan bom dan pesawat yang baru muncul di Abad 20 saat Perang Dunia 1 dan 2 maka mustahil ada bunker di Abad 17 era Badranala saat melawan VOC. Bunker berbeda dengan gua-gua perlindungan karena dari fungsinya yang lebih komplek dan struktur bangunannya yang kokoh agar tidak mudah diserang oleh senjata musuh yang mematikan.

Di Denmark, Nazi membangun sekitar 8.000 bunker dan 7.000 dari antaranya berada di wilayah di pantai barat. Keberadaan bunker tersebut dikosongkan isinya setelah Perang Dunia II oleh orang-orang Denmark untuk menyelamatkan potongan besi dan listrik serta perangkat yang diperlukan (Furnished Nazi Bunkers Surface in Denmark - https://www.thelocal.de/20080803/13461)

Kita akan lihat dan bandingkan bagaimana wujud dan fungsi serta berbagai aktifitas dalam bunker-bunker melalui gambar-gambar berikut ini:

https://commons.wikimedia.org/wiki/File:S%C3%B8ndervig,_Denmark,_Deutsche_Bunker_Atlantikwall_8408.jpg

https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/736x/a8/e2/d7/a8e2d7ba7b1063e1bcbafce311a67632.jpg


Berikut ini sejumlah penampakkan bunker di Bonn, Jerman yaitu:

http://io9.gizmodo.com/i-could-swear-each-and-every-one-of-these-has-been-used-511785956


http://io9.gizmodo.com/i-could-swear-each-and-every-one-of-these-has-been-used-511785956

Dari penjelasan di atas nampaklah bahwa uraian Sdr. Arif Widodo perihal keberadaan Panser dan Bunker di era Badranala adalah sebuah Anakronisme yang harus diluruskan dikarenakan ketidaksesuaian fakta-fakta yang dipaparkan. Kirinya penulis lebih berhati-hati dalam menggali dan menyampaikan data-data sejarah agar tidak menimbulkan fault history (sejarah yang keliru) yang berdampak pada pengetahuan generasi yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar